Hantu Tak Terlihat: Formalin di Bahan Baku, Ancaman Konsumen

Formalin seringkali adalah Ancaman tersembunyi yang berasal dari Baku-nya produk. Penggunaan zat kimia ini di tingkat hulu industri pangan menjadi “hantu tak terlihat” bagi konsumen. Mie, tahu, dan bakso yang kita konsumsi mungkin sudah terkontaminasi sejak bahan mentahnya diproses, sebelum diolah menjadi makanan jadi. Kontaminasi pada tahap bahan Baku ini sulit dideteksi oleh konsumen biasa.

Kasus kontaminasi formalin pada bahan Baku tahu, yaitu rendaman air kedelai, adalah contoh nyata Ancaman ini. Formalin ditambahkan untuk mencegah pembusukan kedelai yang sudah diolah sebelum dicetak menjadi tahu. Ini memberikan daya tahan yang tidak wajar pada tahu mentah, mempermudah distribusi, namun menyimpan racun mematikan.

Pada industri perikanan, Ancaman formalin sering terjadi pada tahap pasca-tangkap di pelelangan ikan. Ikan yang dicurigai sudah direndam formalin agar terlihat segar dan kaku, memanipulasi kualitasnya sebelum sampai ke pedagang di pasar. Konsumen tidak menyadari bahwa ikan yang mereka beli sudah terkontaminasi dari bahan Baku.

Mendapatkan Baku tanpa formalin adalah tantangan besar. Produsen curang termotivasi oleh biaya yang murah dan efektivitas pengawetan. Ancaman ini hanya dapat diatasi jika pengawasan ketat dilakukan pada titik-titik kritis rantai pasok: pabrik pengolahan kedelai, rumah potong hewan, dan tempat pelelangan ikan.

Untuk mengatasi Ancaman ini, perlu dilakukan inspeksi Baku secara intensif oleh BPOM. Pengujian formalin harus dilakukan langsung pada bahan mentah sebelum diolah, bukan hanya pada produk akhir. Penindakan di hulu industri lebih efektif memutus rantai pasok formalin secara keseluruhan.

Konsumen juga harus menjadi bagian dari solusi untuk melawan Ancaman formalin pada bahan Baku. Dengan menuntut transparansi dari penjual dan hanya membeli dari sumber yang terpercaya, masyarakat dapat menekan permintaan terhadap produk yang diproses dengan cara ilegal dan berbahaya.

Formalin adalah Ancaman kesehatan masyarakat karena bersifat karsinogenik dan neurotoksik. Kerusakan yang ditimbulkannya bersifat akumulatif. Penegakan hukum yang tegas terhadap produsen dan distributor bahan Baku yang terbukti menggunakan formalin adalah kunci untuk melindungi generasi mendatang.