Gunung Merapi, salah satu gunung berapi teraktif di dunia, tidak hanya dikenal karena letusannya, tetapi juga karena kisah mistisnya. Di sana, hiduplah seorang penjaga gunung legendaris, Mbah Marijan, yang dipercaya sebagai juru kunci Merapi. Ia adalah simbol kearifan lokal dan jembatan antara dunia manusia dengan alam gaib yang diyakini bersemayam di gunung berapi tersebut.
Mbah Marijan, dengan kesederhanaan dan keteguhannya, adalah sosok yang sangat dihormati. Sebagai penjaga gunung, ia memiliki tugas turun-temurun untuk berkomunikasi dengan “penunggu” Merapi, memberikan persembahan, dan menjadi perantara pesan-pesan dari gunung kepada masyarakat. Keberadaannya memberikan rasa aman dan ketenangan bagi warga lereng Merapi.
Kepercayaan masyarakat akan keberadaan “kerajaan gaib” di Gunung Merapi sangatlah kuat. Kerajaan ini konon dihuni oleh makhluk-makhluk tak kasat mata, para arwah leluhur, dan entitas spiritual yang menguasai Merapi. Mbah Marijan, sebagai penjaga gunung utama, memiliki akses dan hubungan khusus dengan kerajaan gaib ini.
Banyak kisah beredar tentang bagaimana Mbah Marijan, sang penjaga gunung, mampu memprediksi letusan atau memberikan peringatan melalui tanda-tanda alam. Ia sering menolak mengungsi saat bahaya datang, karena baginya, tanggung jawab menjaga gunung lebih utama daripada keselamatan pribadinya, menunjukkan dedikasi yang luar biasa.
Tragedi letusan Merapi tahun 2010 menjadi bukti nyata dedikasi Mbah Marijan. Ia gugur di posisinya, memilih tetap berada di Merapi hingga akhir. Kematiannya yang heroik semakin mengukuhkan statusnya sebagai penjaga gunung sejati, legenda yang akan terus dikenang dan dihormati oleh generasi-generasi mendatang.
Meskipun Mbah Marijan telah tiada, kepercayaan akan adanya kerajaan gaib di Merapi tetap hidup. Masyarakat masih meyakini bahwa gunung itu memiliki penunggu dan energi spiritual yang harus dihormati. Tradisi dan ritual yang telah diajarkan Mbah Marijan terus dijalankan, menjaga keseimbangan antara manusia dan alam.
Kisah Merapi dan penjaga gunung-nya adalah cerminan dari hubungan mendalam masyarakat Jawa dengan alam dan spiritualitas. Ini adalah cara mereka memahami fenomena alam yang dahsyat, menempatkannya dalam kerangka kepercayaan yang penuh makna. Gunung bukan hanya objek geologis, tetapi juga entitas yang hidup.
Pada akhirnya, sosok Mbah Marijan dan kepercayaan akan kerajaan gaib di Merapi adalah bagian tak terpisahkan dari identitas budaya Indonesia. Ia adalah legenda yang terus hidup, mengajarkan tentang penghormatan terhadap alam, dedikasi, dan keberanian yang luar biasa dari seorang penjaga gunung sejati.